JENDRAL SOEDIRMAN : FAISHAL RAFLI
Nama : Faishal Rafli
Kelas : XI IPS 1
Jendral Soedirman
1. Pemikiran &pendapat tentang Film :
Setelah saya nonton Film ini dimulai dgn Soedirman sbg pemimpin tentara indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan, Soedirman terpilih menjadi panglima besar tentara Indonesia.
Pendapat saya : Film ini memiliki perjuangan Jendral Soedirman perang di Yogyakarta, Keraton yang menjadi motivasi anak anak muda dan juga memiliki moral Semangat juang 🔥
2. Kelebihan & Kekurangan Film
Kelebihan : memberikan kesan yg mendalam yang dapat mengetahui perjuangan jendral soedirman di film tsb.
Kekurangan :
Memiliki Grafik Bersolusi rendah
Gambar film Terlalu gelap
Alur Sulit di mengerti
3. Hal Menarik ttg Film
Pada waktu itu Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap dan diasingkan Belanda yang mengakibatkan pemerintahan lumpuh. Sementara itu, Jenderal Soedirman yang berada di hutan secara otomatis memimpin pemerintahan darurat militer bersama Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
4. Dampak Positif Dan Negatif dr Film tersebut bagi perfilman Indonesia dan Sejarah Indonesia
Positif : dalam keadaan sakit parah yaitu paru-paru sebelah terluka, tetapi dengan semangatnya, sang jenderal terus melakukan perjuangan sebagai rasa cintanya pada tanah air.
Negatif : Sukarno ingkar janji, apalagi dikatakan berkhianat. Tentu saja kata berkhianat atau pengkhianat itu terlalu kasar, kalau itu benar diucapkan terhadap Presiden RI
5. Artikel tentang Sejarah tokoh tsb yg di ambil dr 2 Buku sumber sejarah yg dapat di temukan di Perpustakaan Nasional
Setelah bom atiom di Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan, kekuatan militer Jepang di Indonesia mulai melemah. Sudirman yang ketika itu ditahan di Bogor mulai memimpin kawan-kawannya untuk melakukan pelarian.
Sudirman sendiri pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Soekarno dan Mohammad Hatta. Kedua proklamator tersebut meminta Sudirman memimpin pasukan melawan Jepang di Jakarta. Namun ditolak oleh Sudirman. Ia memilih memimpin pasukannya di Kroya pada tahun 19 agustus 1945.
Seiring jalannya waktu Soedirman diangkat sebagai panglima TKR yang waktu itu beliau berusia 29 tahun dan sudah terpilih sebagai pemimpin TKR. Walaupun belom secara resmi di lantik oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala TKR.
Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Dan seiring jalannya terjadi lahh perang Gerilya.
Jendral Soedirman Wafat karna terkena penyakit TBC yang kian semakin Parah dan Wafat di Magelang.
Sumber :
Amrin Imron. " Panglima Besar Soedirman ". 1983. Jakarta:PT. Mutiara Widya.
Ardian Kresna. " SOEDIRMAN. Bapak Tentara Indonesia ". 2011. Yogyakarta:Mata Sampul Presindo..
Kelas : XI IPS 1
Jendral Soedirman
1. Pemikiran &pendapat tentang Film :
Setelah saya nonton Film ini dimulai dgn Soedirman sbg pemimpin tentara indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan, Soedirman terpilih menjadi panglima besar tentara Indonesia.
Pendapat saya : Film ini memiliki perjuangan Jendral Soedirman perang di Yogyakarta, Keraton yang menjadi motivasi anak anak muda dan juga memiliki moral Semangat juang 🔥
2. Kelebihan & Kekurangan Film
Kelebihan : memberikan kesan yg mendalam yang dapat mengetahui perjuangan jendral soedirman di film tsb.
Kekurangan :
Memiliki Grafik Bersolusi rendah
Gambar film Terlalu gelap
Alur Sulit di mengerti
3. Hal Menarik ttg Film
Pada waktu itu Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap dan diasingkan Belanda yang mengakibatkan pemerintahan lumpuh. Sementara itu, Jenderal Soedirman yang berada di hutan secara otomatis memimpin pemerintahan darurat militer bersama Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
Selama gerilya, dengan perintah dan strateginya, ia mampu mengomandoi aktivitas militer di Pulau Jawa termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang diusulkan Sri Sultan HB IX. Jenderal Soedirman menjadikan pulau Jawa sebagai medan perang gerilya yang luas dan membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.
4. Dampak Positif Dan Negatif dr Film tersebut bagi perfilman Indonesia dan Sejarah Indonesia
Positif : dalam keadaan sakit parah yaitu paru-paru sebelah terluka, tetapi dengan semangatnya, sang jenderal terus melakukan perjuangan sebagai rasa cintanya pada tanah air.
Negatif : Sukarno ingkar janji, apalagi dikatakan berkhianat. Tentu saja kata berkhianat atau pengkhianat itu terlalu kasar, kalau itu benar diucapkan terhadap Presiden RI
5. Artikel tentang Sejarah tokoh tsb yg di ambil dr 2 Buku sumber sejarah yg dapat di temukan di Perpustakaan Nasional
Jenderal Sudirman ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem.
Namun ia lebih banyak tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo yang merupakan seorang camat setelah diadopsi.
Seketika beranjak dewasa , Soedirman masuk Tentara pembela Tanah Air ( PETA )di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI).Setelah bom atiom di Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan, kekuatan militer Jepang di Indonesia mulai melemah. Sudirman yang ketika itu ditahan di Bogor mulai memimpin kawan-kawannya untuk melakukan pelarian.
Sudirman sendiri pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Soekarno dan Mohammad Hatta. Kedua proklamator tersebut meminta Sudirman memimpin pasukan melawan Jepang di Jakarta. Namun ditolak oleh Sudirman. Ia memilih memimpin pasukannya di Kroya pada tahun 19 agustus 1945.
Seiring jalannya waktu Soedirman diangkat sebagai panglima TKR yang waktu itu beliau berusia 29 tahun dan sudah terpilih sebagai pemimpin TKR. Walaupun belom secara resmi di lantik oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala TKR.
Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Dan seiring jalannya terjadi lahh perang Gerilya.
Jendral Soedirman Wafat karna terkena penyakit TBC yang kian semakin Parah dan Wafat di Magelang.
Sumber :
Amrin Imron. " Panglima Besar Soedirman ". 1983. Jakarta:PT. Mutiara Widya.
Ardian Kresna. " SOEDIRMAN. Bapak Tentara Indonesia ". 2011. Yogyakarta:Mata Sampul Presindo..
Komentar
Posting Komentar