Review film jendral.Sudirman( Johannes feron)
Nama: Johannes Feron
Kelas: XI ips1
1.pemikiran dan pendapat anda tentang film tersebut?
=Seperti diketahui bahwa Jenderal Besar Sudirman merupakan salah satu pahlawan nasional yang dikenal dengan strategi perang gerilyanya yang membuat pasukan Belanda ketar-ketir saat itu.
2.kelebihan dan kekurangan film sudirman ini
=kekurangan awal yang tampak itu adalah kurang pasnya pemeran yang dipilih untuk memerankan para tokoh-tokoh film. Contohnya aja pemeran Soekarno dan (bahkan) Jendral Sudirman. Masih terlalu muda!
Kelas: XI ips1
1.pemikiran dan pendapat anda tentang film tersebut?
=Seperti diketahui bahwa Jenderal Besar Sudirman merupakan salah satu pahlawan nasional yang dikenal dengan strategi perang gerilyanya yang membuat pasukan Belanda ketar-ketir saat itu.
Menarik memang menilik kembali sepak terjang Jenderal Besar Sudirman, apalagi soal pandangan politiknya. Banyak yang bertanya-tanya apakah Jenderal Sudirman juga berpolitik.
Dalam buku 'Panglima Besar Jenderal Sudirman: Kader Muhammadiyah' nampak jelas sekali penegasan Jenderal Sudirman tentang politik.
=kekurangan awal yang tampak itu adalah kurang pasnya pemeran yang dipilih untuk memerankan para tokoh-tokoh film. Contohnya aja pemeran Soekarno dan (bahkan) Jendral Sudirman. Masih terlalu muda!
Emang, masa-masa jaya Jendral Sudirman sama Presiden Sukarno kan pas masih muda. Tapi menurutku yang main malah jauh lebih muda lagi. Akting Adipati Dolken dalam memerankan Jendral Sudirman sih jangan ditanya, bagus banget, menjiwai banget, tapi tetap aja, wajahnya terlalu muda. Itu adalah wajah orang yang baru beranjak dewasa, bukannya sosok yang 'sudah matang', beda ah sama Jend. Sudirman asli. Baim Wong malah kalah sama Adipati, dari wajah udah jauh beda, dan aktingnya enggak ada wibawa sama sekali, eh, kurang deh, kurang wibawa.
Kelebihan
Jenderal Soedirman adalah film biopik yang menceritakan tentang seorang tokoh yang bernama Soedirman, seorang jenderal yang menderita penyakit paru-paru dan hanya memiliki satu paru-paru. Film ini disutradarai oleh Viva Westi dan dibintangi oleh Adipati Dolken, Ibnu Jamil, Mathias Muchus, Baim Wong, dan Nugie.
3.dampak positif dan negatif film sudirman
=dampak positif
Saat pemimpin sipil ditangkap Belanda usai Agresi Militer II, Jenderal Soedirman memilih tak menyerah. Meski dalam kondisi sakit--ia sampai ditandu segala--Soedirman pantang menyerah. Pengorbanan macam begini yang rasanya tak terlihat lagi dari pemimpin masa kini. Film ini jadi pengingat kita semua, dan dengan demikian patut ditonton.
Dampak negatif
Negara ini didirikan oleh orang-orang yang memiliki perbedaan prinsip, pandangan dan latar belakang. Namun mereka mampu meletakkan tujuan bangsa dan negara diatas perbedaan itu. Mereka adalah orang-orang yang berjuang tanpa pamrih, tanpa mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompoknya. Perbedaan itu bisa menyatu dan mewujudkan suatu Negara Kesatuan yang kita diami sampai saat ini. Kita harus jaga Persatuan ini dari segala bentuk apapun yang menginginkan perpecahan bangsa. Karena harga NKRI dan Pancasila adalah selalu tetap...harga mati.
4. Hal menarik tentang film sudirman tersebut?
=
Negara ini didirikan oleh orang-orang yang memiliki perbedaan prinsip, pandangan dan latar belakang. Namun mereka mampu meletakkan tujuan bangsa dan negara diatas perbedaan itu. Mereka adalah orang-orang yang berjuang tanpa pamrih, tanpa mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompoknya. Perbedaan itu bisa menyatu dan mewujudkan suatu Negara Kesatuan yang kita diami sampai saat ini. Kita harus jaga Persatuan ini dari segala bentuk apapun yang menginginkan perpecahan bangsa. Karena harga NKRI dan Pancasila adalah selalu tetap...harga mati.
4. Hal menarik tentang film sudirman tersebut?
=
Jimat Jenderal Soedirman saat Perang Gerilya
Gatot Nurmantyo sang Jenral TNI mengungkapkan bahwa Jenral Besar Soedirman memiliki 3 jimat yang membawanya kepada kemenangan melawan penjajah, jimat-jimat tersebut bukanlah cincin, kalung, koin, atau semacamnya tetapi 3 jimat Jenral Soedirman adalah...
- Mempertahankan wudhunya
Jendral Soedirman selalu berwudhu sebelum berangkat perang. Beliau selalu dalam keadaan suci saat memimpin perang geriluya, disaat wudhunya batal beliau langsung mengambil air wudhu kembali menggunakan kendi berisi air yang selalu beliau bawa.
- Shalat tepat waktu
Selain mempertahankan wudhunya, Jendral Soedirman juga selalu shalat tepat waktu, apapun yang beliau lakukan akan beliau tinggalkan saat waktu shalat tiba. Sungguh hebat bukan, mengingat waktu itu sedang dalam peperangan.
- Niat Tulus dan Ikhlas
Jendral Soedirman memiliki niat tulus dalam menjalani pertempuran demi kepentingan rakyat Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh semangatnya, meski dalam keadaan sakit parah, beliau masih mengabdikan diri untuk Indonesia.
Jimat Jenderal Soedirman saat Perang Gerilya
Gatot Nurmantyo sang Jenral TNI mengungkapkan bahwa Jenral Besar Soedirman memiliki 3 jimat yang membawanya kepada kemenangan melawan penjajah, jimat-jimat tersebut bukanlah cincin, kalung, koin, atau semacamnya tetapi 3 jimat Jenral Soedirman adalah...
- Mempertahankan wudhunya
Jendral Soedirman selalu berwudhu sebelum berangkat perang. Beliau selalu dalam keadaan suci saat memimpin perang geriluya, disaat wudhunya batal beliau langsung mengambil air wudhu kembali menggunakan kendi berisi air yang selalu beliau bawa.
- Shalat tepat waktu
Selain mempertahankan wudhunya, Jendral Soedirman juga selalu shalat tepat waktu, apapun yang beliau lakukan akan beliau tinggalkan saat waktu shalat tiba. Sungguh hebat bukan, mengingat waktu itu sedang dalam peperangan.
- Niat Tulus dan Ikhlas
Jendral Soedirman memiliki niat tulus dalam menjalani pertempuran demi kepentingan rakyat Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh semangatnya, meski dalam keadaan sakit parah, beliau masih mengabdikan diri untuk Indonesia.
Jimat Jenderal Soedirman saat Perang Gerilya
Gatot Nurmantyo sang Jenral TNI mengungkapkan bahwa Jenral Besar Soedirman memiliki 3 jimat yang membawanya kepada kemenangan melawan penjajah, jimat-jimat tersebut bukanlah cincin, kalung, koin, atau semacamnya tetapi 3 jimat Jenral Soedirman adalah...
- Mempertahankan wudhunya
Jendral Soedirman selalu berwudhu sebelum berangkat perang. Beliau selalu dalam keadaan suci saat memimpin perang geriluya, disaat wudhunya batal beliau langsung mengambil air wudhu kembali menggunakan kendi berisi air yang selalu beliau bawa.
- Shalat tepat waktu
Selain mempertahankan wudhunya, Jendral Soedirman juga selalu shalat tepat waktu, apapun yang beliau lakukan akan beliau tinggalkan saat waktu shalat tiba. Sungguh hebat bukan, mengingat waktu itu sedang dalam peperangan.
- Niat Tulus dan Ikhlas
Jendral Soedirman memiliki niat tulus dalam menjalani pertempuran demi kepentingan rakyat Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh semangatnya, meski dalam keadaan sakit parah, beliau masih mengabdikan diri untuk Indonesia.
Jimat Jenderal Soedirman saat Perang Gerilya
Gatot Nurmantyo sang Jenral TNI mengungkapkan bahwa Jenral Besar Soedirman memiliki 3 jimat yang membawanya kepada kemenangan melawan penjajah, jimat-jimat tersebut bukanlah cincin, kalung, koin, atau semacamnya tetapi 3 jimat Jenral Soedirman adalah...
- Mempertahankan wudhunya
Jendral Soedirman selalu berwudhu sebelum berangkat perang. Beliau selalu dalam keadaan suci saat memimpin perang geriluya, disaat wudhunya batal beliau langsung mengambil air wudhu kembali menggunakan kendi berisi air yang selalu beliau bawa.
- Shalat tepat waktu
Selain mempertahankan wudhunya, Jendral Soedirman juga selalu shalat tepat waktu, apapun yang beliau lakukan akan beliau tinggalkan saat waktu shalat tiba. Sungguh hebat bukan, mengingat waktu itu sedang dalam peperangan.
- Niat Tulus dan Ikhlas
Jendral Soedirman memiliki niat tulus dalam menjalani pertempuran demi kepentingan rakyat Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh semangatnya, meski dalam keadaan sakit parah, beliau masih mengabdikan diri untuk Indonesia.
Jimat Jenderal Soedirman saat Perang Gerilya
Gatot Nurmantyo sang Jenral TNI mengungkapkan bahwa Jenral Besar Soedirman memiliki 3 jimat yang membawanya kepada kemenangan melawan penjajah, jimat-jimat tersebut bukanlah cincin, kalung, koin, atau semacamnya tetapi 3 jimat Jenral Soedirman adalah...
- Mempertahankan wudhunya
Jendral Soedirman selalu berwudhu sebelum berangkat perang. Beliau selalu dalam keadaan suci saat memimpin perang geriluya, disaat wudhunya batal beliau langsung mengambil air wudhu kembali menggunakan kendi berisi air yang selalu beliau bawa.
- Shalat tepat waktu
Selain mempertahankan wudhunya, Jendral Soedirman juga selalu shalat tepat waktu, apapun yang beliau lakukan akan beliau tinggalkan saat waktu shalat tiba. Sungguh hebat bukan, mengingat waktu itu sedang dalam peperangan.
- Niat Tulus dan Ikhlas
Jendral Soedirman memiliki niat tulus dalam menjalani pertempuran demi kepentingan rakyat Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh semangatnya, meski dalam keadaan sakit parah, beliau masih mengabdikan diri untuk Indonesia.
Rekor yang Sulit Dipecahkan] Jenderal Soedirman Menjadi Panglima Besar Pada Usia 29 Tahun
Jendral Soedirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916 dan sudah diangkat menjadi panglima besar TKR pada tanggal 18 Desember 1945. Yang artinya Jendral Soedirman sudah diangkat menjadi panglima besar pada usia 29 tahun.
Jendral Sudirman adalah panglima besar pertama dan termuda dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia.
Saya rasa, ini merupakan rekor yang sangat sulit ditandingi oleh Jendral manapun di Indonesia.
5. Artikel tentang sudirman dari buku
=Apresiasi terhadap buku ini begitu kentara dari Penulis buku Best Seller Atlas Wali Songo (K.H. Agus Sunyoto) Pak Agus Sunyoto memberikan komentarnya terhadap buku ini, berikut bunyinya. "Sangat menarik. Pengungkapan yang cemerlang antara aktualita, faktualita, politik, sejarah, budaya dan jiwa patriotik melalui bahasa naratif yang komunikatif dan mudah di cerna."
=Apresiasi terhadap buku ini begitu kentara dari Penulis buku Best Seller Atlas Wali Songo (K.H. Agus Sunyoto) Pak Agus Sunyoto memberikan komentarnya terhadap buku ini, berikut bunyinya. "Sangat menarik. Pengungkapan yang cemerlang antara aktualita, faktualita, politik, sejarah, budaya dan jiwa patriotik melalui bahasa naratif yang komunikatif dan mudah di cerna."
Komentar
Posting Komentar