JENDERAL SOEDIRMAN: TIARA HARMONIKA

Nama: Tiara Harmonika

Kelas: XI IPS 1


"Review film JENDERAL SOEDIRMAN"

1.Pemikiran & pendapat tentang film tersebut

Film ini menceritakan perjuangan gerilya beliau. Dan menurut saya film ini bertemakan perjuangan dan didalam film tersebut kisah sudirman sangat menginspirasi kita sebagai generasi muda dengan sikapnya yang menegakkan Republik ini, dan beliau juga seorang yang berani dan berjiwa besar.

2.Kelebihan dan Kekurangan Film Tersebut


  • Kelebihan:
-Film ini disajikan dengan alur yang gampang dicerna 
-Mudah untuk menikmati cerita maupun aksi perangnya
-Pemerannya sangat menjiwai tokoh-tokohnya tersebut
  • Kekurangan:
Efek pegeboman yang kurang terlihat asli

3.Hal Yang Menarik Tentang Film Tersebut

-Lebih banyak action daripada dialog
-Walaupun film sejarah namun tidak mendikte atau tidak bertele-tele
-Jenderal Soedirman memimpin perang gerilya hanya dengan satu paru-paru saja

4.Dampak Positif & Dampak Negatif Film Tersebut Bagi Perfileman Indonesia dan Sejarah Indonesia

  • Dampak positif
Sangat bagus terutama untuk para generasi muda dan seluruh masyarakat indonesia agar tetap terus berjiwa besar dan mempunyai semangat patriotisme untuk Republik ini
  • Dampak negatif
Menurut saya, tidak ada dampak negatifnya karna film ini sangat bermanfaat untuk para generasi muda

5. Artikel Tentang Sejarah Tokoh Tersebut

   Soedirman terlahir dari seorang ayah yang bernama Karsid dan ibu bernama Siyem. Karsid adalah lelaki keluarga petani yang berasal dari Desa Tinggarwangi, di kecamatan Jatilawang, Banyumas. Sedangkan Siyem adalah perempuan yang berasal dari Desa Parakan Onje yang letaknya disebelah selatan Desa Ajibarang, mereka menikah pada tahun 1914.
Pada 1916 Siyem melahirkan bayi yang oleh R. Cokrosunaryo diberi nama Soedirman. Soedirman kecil diangkat oleh R. Cokrosunaryo sebagai putra angkat dan diberi gelar kebangsawanan Raden Soedirman. 
 Sampai ia bersekolah, Soedirman tidak tahu bahwa Pak Cokro adalah ayah angkatnya. Hal itu dirahasiakan kepadanya. Barulah setelah umur 18 tahun ia mengetahuinya.
   Ketika memasuki usia sekolah, sebagai anak seorang pejabat Soedirman diizinkan mengecap pendidikan di HIS(Hollandsch Inlandsche School) Gubermen atau HIS pemerintah. Ketika berada di HIS, Soedirman bukan termasuk  murid yang menonjol. Prestasinya biasa-biasa saja, tidaak pandai namun juga tidak bodoh. dan pada kelas lima Soedirman pindah ke HIS Taman siswa yang semua muridnya adalah pribumi, dan beliau dipindahkan lagi ke Sekolah Wiworotomo Cilacap. setelah lulus Soedirman melanjutkan ke MULO Wiwirotomo, sebagai seorang siswa baru, Soedirman pun harus beradaptasi dengan teman-teman sekolahnya yang baru di MULO Wiwirotomo. Ia cepat akrab dengan lingkungan barunya karna sikap hormat, disiplin, dan rajin belajar serta bekerja yang telah tertanam sejak kecil. Ia tidak suka dipanggil dgn sebutan ndoro (tuan) oleh kawan kawannya meskipun gelar Raden tersandang didepan namanya.
   Sepeninggal R.Cokrosunaryo pada tahun 1934, kondisi perekonomian keluarga Soedirman berubah agak memprihatinkan. ini menjadi pukulan yang berat bagi Soedriman yang mengetahui bahwwa ia adalah anak angkatnya. Ia menyadari dgn meninggalnya ayah angkatnya, maka biaya sekolah dan statusnya sebagau siswa MULO Wiwirotomo menjadi terancam. Namun , ibunya kemudian menemui R. Sumoyo, pemilik sekolah untuk meminta pertimbangan atas kesulitan tsb, dan ihak sekolahpun memutuskan Soedirman untuk tetap melanjutkan sekolah dan dibebaskan dari kewajiban membayar uang sekolah, Selanjutnya, ia dapat mneruskan pendidikan sampai mengikuti ujian akir di MULO Gubermen di Purwokerto.

6. Sumber- sumber Buku

-Imran,Amrin,"Panglima Besar Soedirman".1983.Jakarta:PT.Mutiara Sumber Widya.
-Adi,Kresna,"Soedirman Bapak Tentara Indonesia".2011.Yogyakarta:Matapadi pressindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review film jendral.Sudirman( Johannes feron)

Review film Ir. Soekarno 2013 (Cok Andhika)