Review film jendral Sudirman punya nya Kartika Yuliandari

 •Review film jendral Sudirman
 Pada hari itu, perhitungan suara pemilihan Untuk menentukan siapa Panglima Besar TKR, game yang akhirnya dimenangkan oleh jendral Sudirman tetapi ada beberapa orang yang tidak setuju hasil akhir tersebut karena Jendral Sudirman adalah peta pembentukan Jepang dan semua kolaborator Jepang harus disingkirkan Jendral Sudirman pernah mengatakan "jika gara-gara diplomasi itu kita itu terpecah belah Saya tidak akan segan-segan akan mengambil alih kebijakan sendiri".  Tan Malaka terlalu radikal kita harus perlahan-lahan dan kita tetap berjuang sebagaimana tentara sejati tidak menjadi politik. Pada malam itu Sutan Syahid dan saudara-saudara lainnya diculik di Solo.
Belanda mengatakan secara sepihak sudah tidak terikat dengan perjanjian Renville, sekaligus Ia mengatakan penghentian gencatan senjata. 
Soekarno Hatta ditangkap dan diasingkan ke pulau Bangka. Jendral Sudirman akhirnya membuat Jawa menjadi medan perang gerilya yang luas dan membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu. Kemanunggalan TNI dan rakyat akhirnya memenangkan perang. Yang ditandatangani oleh perjanjian Roem Royen, dan akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia seutuhnya.

1. Pemikiran dan pendapat kita tentang film tersebut
-Dari film itu mempunyai Pesan Bagi tentara dan bagi masyarakat Indonesia tentang kesederhanaan hidup dan keteguhan memegang prinsip. Tentu saja sikap pantang menyerah kepada Belanda ini menjadi karakter Sudirman yang utama.

2. -Kekurangan film tsb
Ketika masalah sidang kabinet telah selesai namun masih dipersoalkan yang katanya Soekarno itu mengingkar kan janji Atau berkhianat.
   -Kelebihan
Jenderal Sudirman itu mempunyai sikap pantang menyerah, menonjolkan aspek yang dilakukan dengan tidak melemahkan perjuangan tokoh-tokoh bangsa lain.

3. Hal menarik pada film tersebut
    -Jendral Sudirman memimpin perang gerilya hanya dengan satu paru-paru
4. *Dampak positif bagi perfilman Indonesia dan sejarah Indonesia
Dapat menambah ilmu pengetahuan sejarah bagi masyarakat Indonesia yang belum tahu tentang sejarah pada zaman dahulu.
     *Dampak negatif bagi perfileman Indonesia dan sejarah Indonesia

5. Artikel tentang Jend. Sudirman
•Berlatih kepanduan Hizbul Wathan dan menjadi guru di sekolah Muhammadiyah, Sudirman masuk tentara pada masa kedudukan Jepang. Karirnya melesat pada usia 29 tahun dia dipilih sebagai Panglima Besar tentara keamanan rakyat. Dikenang sebagai Jenderal sederhana yang dekat dengan prajurit, ia peletak fondasi bagi cultur TNI institusi yang pernah sekaligus dicintai.
Dia pernah bergerilya dalam gering yang akut tuberkulosis menggerogoti paru-parunya. Sejak dia remaja orang segan kepadanya karena Alim dia dijuluki kaji. Dia aktif dalam gerakan Hizbul Wathan kepanduan Di bawah payung Muhammadiyah. Dipilih melalui pemungutan suara sebagai Panglima Besar tentara keamanan rakyat atau Angkatan perang Republik Indonesia pada 12 November 1945, Sudirman figur yang sulit dilewatkan begitu saja. Dia mungkin sudah ditakdirkan memimpin tentara.

6. Sumber
• Zulkifli, Arif.": Soedirman: Seorang Panglima, Seorang Martir". 2012.Jakarta.KPG(Keperpustakaan Populer Gramedia.
•Kresna,Ardian."Soerdiman Bapak Tentara Indonesia".2011.Yogyakarta:Mata Padi Presindo.


Kartika Yuliandari
XI IPS 1
SEJARAH INDONESIA
Di post pada :
Kamis, 03 April 2019
Pukul : 13.04

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review film jendral.Sudirman( Johannes feron)

JENDERAL SOEDIRMAN: TIARA HARMONIKA

Review film Ir. Soekarno 2013 (Cok Andhika)